LAPORAN
PRAKTIKUM
GEOLOGI DASAR
ACARA
VI
PETA
GEOLOGI
OLEH
:
NAMA :
SOFYAN SADRI USNUR
STAMBUK : F1B1 11 010
KELOMPOK : 4 A
ASISTEN : RIO IRHAN
LABORATORIUM
KEBUMIAN
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2011
ACARA
IV
PETA GEOLOGI
A.
TUJUAN
Adapun tujuan pada
praktikum peta geologi ini yaitu :
1.
Untuk membuat peta geologi.
2.
Untuk menjelaskan penyebaran batuan di
permukaan bumi berdasarkan peta geologi yang di buat.
B.
ALAT
DAN BAHAN
Alat dan bahan yang di
gunakan pada praktikum peta geologi ini adalah :
Alat
dan Bahan
|
Fungsi
|
Protaktor
|
Sebagai
alat untuk membuat peta topografi dan peta geologi.
|
Pensil
warna
|
Untuk
menggambar dan membuat garis-garis kontur
pada peta topografi.
|
Kompas
|
Untuk
menentukan Strike dan Dip pada sebuah peta geologi.
|
C.
TEORI
Peta adalah
gambaran suatu permukaan datar dari seluruh atau sebagian permukaan bumi untuk
memperlihatkan kenampakkan fisik, politik atau yang lainnya yang di hubungkan
oleh titik-titik dengan skala dan proyeksi tertentu. Peta geologi adalah gambaran penyebaran satuan batuan di permukaan
bumi. Sehingga dalam peta geologi harus mencakup kedudukan dan struktur batuan yang
di lengkapi dengan urutan batuan, gambaran bawah permukaan, serta topografi
(Firdaus. 2012)
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa
batuan di bumi terdiri dari batuan yang terbentuk di dalam permukaan bumi
(Plutonik) dan batuan yang terbentuk di permukaan bumi (Vulkanik). Selain itu
terdiri dari berbagai macam jenis yang mana memiliki ciri tersendiri dalam
mengidentifikasikannya. Beberapa jenis di antaranya yaitu Batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Ketiganya memiliki struktur permukaan yang
berbeda-beda utamanya dalam gambaran pada peta geologi. Perbedaan ini di tandai
dengan pemberian warna yang berbeda-beda dan memiliki ciri warna yang telah di sepakati
dan sudah di tetapkan. Dalam menggambarkan bentuk sebaran batuan salah satu
jenis batuan yang membutuhkan pengukuran yang teliti dan di perlukan
kedisiplinan dalam melakukannya adalah dalam mengukur strike dan dip dari suatu
batuan. Hasil dari pengukuran akan menjadi data dan di tuangkan dalam bentuk
symbol strike dan dip. Pemberian symbol ini di maksudkan agar menjadi pelengkap
dalam menentukan struktur batuan yang ada baik yang ada di permukaan maupun
yang ada di dalam permukaan (Lyell Carles, 2001).
Untuk
mengetahui formasi dari kerak bumi, para ahli geology membutuhkan informasi
tentang formasi geometri dari batuan. Dalam penentuan bentuk luar dari batuan,
di gunakan dua pengukuran yaitu pengukuran terhadap strike dan dip. Hal ini
sangat penting bagi geologiawan, karena dalam pembuatan peta geologi, data-data
inilah yang akan di susun, dan di bentuk menjadi sebuah peta geologi. Strike adalah arah
kompas dari lapisan batu saat memotong dengan
permukaan horizontal. Kemiringan,
yang di ukur pada sudut kanan untuk mogok,
hanya jumlah memiringkan sudut di mana tanjakan tempat tidur dari
horizontal. Seorang ahli geologi mungkin menggambarkan
singkapan dalam angka
ini sebagai "tempat tidur dari
batu pasir kasar mencolok
barat dan penyelaman 45 derajat selatan "Strike.
dan dip dapat
di gunakan untuk memetakan
orientasi dari jenis permukaan geologi, seperti kesalahan pesawat atau
permukaan erosi.
Peta geologi merupakan formasi batu yang
tersingkap di Permukaan bumi. Ketika
menyiapkan peta, ahli
geologi harus memilih skala
yang sesuai rasio jarak pada peta untuk
jarak permukaan benar.
Skala umum untuk pemetaan
geologi lapangan adalah
1:24,000 (di ucapkan "satu untuk dua puluh empat ribu"),
yang menentukan bahwa
1 inci pada peta
sesuai dengan 24.000
inci (2000 kaki)
di bumi permukaan.
Untuk menggambarkan geologi dari seluruh
negara bagian, ahli geologi akan memilih
skala yang lebih kecil, misalnya 1:1.000.000, di mana 1
sentimeter mewakili 10 kilometer dan
1 inci hampir
16 mil. Kurang
detail dapat di gambarkan
pada peta dengan
skala yang lebih kecil. Geologi melacak formasi
batuan yang berbeda dengan menetapkan setiap formasi warna tertentu pada
peta, biasanya kunci untuk
jenis batu dan
usia. Banyak formasi batuan mungkin akan
menemukan di daerah yang sangat cacat, sehingga
peta geologi dapat
sangat berwarna-warni! Lebih lembut batu, seperti
mudstones dan sedimen
buruk konsolidasi lain, lebih mudah
terkikis dari formasi
lebih keras dari batu
kapur atau metamorfosa. Akibatnya,
jenis batuan dapat
memberikan pengaruh yang kuat pada
topografi di permukaan tanah dan pemaparan formasi
batuan. (Gorthzinger John, 2007).
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat kualitas yang
tergantung pada skala peta yang di gunakan dan menggambarkan informasi sebaran,
jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan
potensi sumber daya mineral serta energi yang di sajikan dalam bentuk gambar
dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya. Skala waktu geologi di gunakan oleh para ahli geologi dan
ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi
sepanjang sejarah Bumi. Tabel
periode geologi yang di tampilkan di halaman ini di sesuaikan dengan waktu dan
tatanama yang di usulkan oleh International
Commission on Stratigraphy
dan menggunakan standar kode warna dari United States
Geological Survey. Bukti-bukti
dari penanggalan radiometri
menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu
geologi bumi di susun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada
tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya di tandai dengan
peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen di definisikan
dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang
lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat di andalkan perkiraan
usianya, di definisikan dengan umur absolute (wikantika.wordpress.com).
D.
PROSEDUR
KERJA
Prosedur
kerja pada pada peta geologi ini adalah dengan menggunakan kompas :
1. Meletakkan
kompas geologi pada suatu kemiringan.
2. Melihat
arah yang di tunjukkan pada kompas.
3. Melihat
pada kompas berapa derajat
Strike yang di sebabkan oleh kemiringan tersebut pada angka-angka yang berada di lingkungan yang paling luar.
4. Memutar-mutar
lingkaran yang berada
di belakang kompas sampai air
yang
berwarna hijau pada tempat yang
berbentuk tabungg berrada di tengah-tengah dan lihat berapa derajat Dip yang di timbulkan oleh kemiringan
tersebut dengan melihat angka yang
paling kecil yang berada di lingkungan paling dalam.
5. Menekan
tombool kecil yang berada
di atas kompas supaya Strike dan Dip nya tidak goyang dan berubah.
6. membaca Strike dan Dip pada kompas geologi tersebut.
E.
DATA/HASIL
PENGAMATAN
SYMBOL
|
STRIKE
|
DIP
|
65O
|
N45oE
|
65oSE
|
12O
|
N50oW
|
12oSE
|
42O
|
N90oE
|
42oS
|
36O
|
N0o/N
|
N36oW
|
ATTITUDE
|
SYMBOL
|
|||
STRIKE N45OW
DIP 20O SW
|
![]() ![]()
20O
|
|||
STRIKE N10OE
DIP 45ONW
|
![]() ![]()
45O
|
|||
STRIKE N60OE
DIP 30O SE
|
![]() |
|||
STRIKE N75O W
DIP 60O NE
|
60O
|
F.
PEMBAHASAN
Sebagai peta yang
menggambarkan sebaran batuan yang ada di permukaan bumi, peta geologi sangatlah
penting bagi seorang geologiawan. Selain sebagai data yang menjadi acuan dalam
melihat suatu daerah, dengan melihat penampang sebaran batuan yang ada di permukaan
bimi, para geologiawan dapat memperkirakan bentuk struktur batuan yang ada di dalam
permukaan bumi, dengan mengacu pada bentuk sebaran yang ada di permukaan bumi.
Pentingnya peta geologi ini membuat para ahli geologi harus membuat data yang
akurat dalam pembuatan peta ini, dan tentunya membutuhkan waktu yang lama dalam
mempelajari pembuatan peta ini. Selain memiliki kerumutan tersendiri di bandingkan
dengan pembuatan peta-peta yang lain, peta ini juga membutuhkan adanya survey
langsung terhadap tempat-tempat yang menjadi area pembuatan peta geology.
Sehingga terkadang dalam pembuatannya, para ahli geologiawan harus tinggal
beberapa hari bahkan berminggu-minggu dalam melakukan survey.
Salah satu aspek pembuatan
dan komponen peta geologi adalah pengukuran nilai dari Strike dan Dip dari
suatu batuan Sedimen. Berbeda dengan batuan yang lainnya, karena memiliki ciri
yaitu struktur lapisan. Dari struktur lapisan yang ada, terbentuklah struktur
yang terbagi menjadi struktur yang searah dengan arah pelapisan batuan di
sekitarnya dan arah lapisan yang tegak lurus (memotong) lapisan batuan yang ada
di sekitarnya. Dip dan strike yang ada pada setiap pengukuran masing-masing
memiliki perbedaan, akan tetapi masih dalam jenis yang sama antar satu dengan
yang lainnya. Perbedaan ini di akibatkan
adanya pergerakan lempeng sehingga mengakibatkan adanya perbedaan dari strike
dan dip yang ada di berbagai tempat.
Symbol yang ada pada peta
geologi menjadi salah satu acuan dalam mengetahui struktur bentuk permukaan
batuan yang terbentuk di permukaan bumi. Adapun salah satu symbol yang di kaji
dalam praktikum ini adalah symbol dari Strike dan dip. Di mana dalam ke
penulisan pada peta geologi, Strike selalu tegak lurus terhadap Dip.
Sebagaimana dalam pengukurannya, Strike dapat di artikan jurus atau
penyimpangan arah batuan dari kutub utara bumi, dan dip adalah kemiringan dari
batuan tersebut terhadap garis horizontal. Dalam pengukuran yang di lakukan
oleh para praktikan, sempat mendapat kendala dalam menentukan strike dan dip
dari suatu contoh kemiringan dan penyimpangan batuan. Hal ini merupakan salah
satu aspek yang di akibatkan kurangnya pengetahuan para praktikan dalam
menentukan strike dan dip. Selain itu penggunaan kompas bruton itu sendiri
belum keseluruhan di pahami oleh para praktikan. Olehnya itu, dari data
pengamatan yang di lakukan dan laporan yang akan di buat dalam praktikum ini,
para praktikan kebingungan dalam membahas dan menyimpulkan hasil yang di dapat
dari praktikum ini.
G.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada praktikum ini
dapat di tarik kesimpulan yaitu:
1.
Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah/wilayah/kawasan
dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang di gunakan dan
menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi,
struktur, tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya mineral serta energi
yang di sajikan dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak atau
gabungan ketiganya.
2.
Jurus (strike) dan kemiringan (dip) adalah
pengukuran yang di
lakukan untuk mendeskripsi kedudukan batuan di permukaan bumi dan sudutnya dari
bidang horizontal. Sedangkan definisi dip adalah sudut vertikal pada arah tegak
lurus strike.
3.
Peta geologi sistematik adalah peta yang menyajikan data geologi pada peta dasar topografi
atau batimetri dengan nama dan nomor lembar peta yang menggacu pada SK Ketua Bakosurtanal No.
019.2.2/1/1975 atau SK penggantinya sedangkan peta geologi
tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi atau
potensi sumber daya mineral atau energi untuk tujuan tertentu.
Saran
Pada praktikum kali ini tidak ada saran yang dapat
saya sampaikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.
Firdaus, M.Si. 2011. Modul Praktikum
Geologi Dasar. Universitas haluoleo. Kendari.
Lyell
Carles, 2001 : The Student's Elements of Geology. The Project Gutenberg Literary Archive
Foundation Newyork.
Gorthzinger
John dkk. 2007. Understanding of Eatrh.W.H.
Freeman and Company. Newyork
wikantika.wordpress.com
DATA PENGAMATAN
SYMBOL
|
STRIKE
|
DIP
|
![]() ![]() |
N45oE
|
65oSE
|
![]() ![]()
12O
|
N50oW
|
12oSE
|
![]() ![]()
42O
|
N90oE
|
42oS
|
![]() ![]()
36O
|
N0o/N
|
N36oW
|
ATTITUDE
|
SYMBOL
|
|||
STRIKE N45OW
DIP 20O SW
|
![]() ![]()
20O
|
|||
STRIKE N10OE
DIP 45ONW
|
![]() ![]()
45O
|
|||
STRIKE N60OE
DIP 30O SE
|
![]() |
|||
STRIKE N75O W
DIP 60O NE
|
60O
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar